Saya tidak tahu mengapa mereka berbuat seperti itu mungkin karena sakit hati, atau sekedar iseng-iseng dan mereka ketagihan dan tidak ingin menghentikannya apapun alasan mereka tapi tidak seharnya begitu.
ini cerpen pertama yang ku buat:
Aq adalah sesosok gadis yang memiliki lika-liku percintaan yang sangat luar biasa memusingkan.
Aq tak mengerti apa yang terjadi dalam diriq. Percintaan yang sebenarnya membahagiakan tetapi ini
memusingkan hidupq. Mencintai sesama jenis itulah hobbyq.
Saat ini aq sudah menginjak usia 15 tahun. Saat ini aq mulai bergabung dengan anak nakal (pecinta sesama jenis). Aq juga pusing dengan hal ini. Mengapa aq terjerumus ke kehidupan mereka. Mereka merayuku untuk melakukan hal yang mereka lakukan. Pertamanya aq tak yakin akan keputusanq untuk bergabung dengan mereka tetapi pada suatu hari, ada seorang gadis yang sangat luar biasa cantiknya. Aq melihatnya di mall saat aq bersama teman-temanq sejak itulah aq mulai menyukai sesama jenis.
Gadis itu membutakan aq dalam hal percintaan. Aq mulai mendekati gadis itu, ternyata dia bernama Vina. Dia sangat baik, diajak bicarapun angat nyambung. Semakin hari, aq dan Vina semakin akrab dan rasa saling sayang antara aq dan Vina tak terhindarkan.
Saat aq mengetahui perasaan Vina terhadapku, aq tak menunda waktu lagi untuk menyatakan cintaku terhadap Vina ternyata itu tidak sia-sia, cintaku tak bertepuk sebelah tangan, Vina menerimaku dengan suka cita. Aq dan Vina menjalin hubungan percintaan ini dengan selayaknya hubungan sepasang kekasih. Teman-temanku pun tidak ada yang tahu. Aq dan Vina berusaha menyembunyikan hubungan ini.
Semakin hari, AQ dan Vina saling menyayangi. Rasa kepercayaanku terhadap Vina semakin kuat. Aq tak lagi meragukan cinta Vina terhadap diriku. Setelah hubungan aq dan Viana berjalan sekitar 3 bulan, teman-temanku mengetahuinya. Awalnya, mereka semua tak percaya akan hal ini, mereka menganggap aq dan Vina hanya main-main saja tetapi, karena Vina tak mau menutupinya lagi dia memberikan bukti yang cukup kuat akan hubungan kami. Disitulah mereka percaya.
Sejak mereka tahu, aq sudah mulai takut terhadap Vina yang cintaku akan dibagi dua. Tetapi Vina tetap meyakinkanku akan hal itu cintanya kan tetap untukku. Aq selalu berusaha berfikir positif terhadapnya dan mempercayainya seperti dulu lagi. Semakin hari, Vina semakin menyayangiku bahkan rasa sayang kami berdua semakin erat. Rasa kepercayaan yang semapat memudar kini telah kambali lagi mengisi hari-hari cinta kami berdua.
Tak terasa hubungan kami telah berjalan selama 6 bulan, aq sudah mulai merasa ada sesuatu hal yang sangat aneh terhadap diri Vini. Dahulu, Vina sangat sering bersamaku tetapi sekarang dia sangat jarang jalan denganku. Berbagi macam alasan dia tuturkan. Aq juga tak tahu mengapa kini Vina berubah tetapi aq selalu mempercayainya. Suatu hari, aq berjalan di mall untuk membelikan hadiah ulang tahun buat Vina karena tinggal beberapa hari lagi acaranya. Impianku adalah memberikan sebuah kejutan kepadanya.
Saat hari yang telah dinantikan, aq datang ke ulang tahun Vina dan memberikan sebuah kalung yang terukir namaku. Aq kaget dan terkejut saat aq malihat sahabatku begitu akrab dengan Pacarku. Awalnya, aq hanya menganggap mereka sebagai sahabat. Karena aq tak ingin berfikir negatif, aq melakukan penyelidikan tanpa pengatahuan Vina. Beberapa teman aq tanyakan mereka hanya berkata "Ya... Kamu tahulah sendiri, mereka bersahabat mana mungkin pacaran kan kamu pacarnya".
Aq merasa penyelidikan aq sia-sia, tak ada hasil yang aq dapatkan. Suatu hari, ada sepucuk amplop datang kerumahku. Hatiku begitu terkejut melihat isi amplop tersebut. Aq tak mengira Vina mengkhianatiku. Aq masih tak percaya foto-foto yang dikirim buatku.Saat itu juga, aku menelpon Vina untuk membicarakan hal itu. Aku kaget akan pernyataan hal itu. Aku terus berfikir "Dia Menghianatiku". Dalam sekejap, aq langsung menghela nafas dan menenangkan diriku. Hatiq
benar-benar kacau tak ada lagi kata-kata yang dapat saya ungkapkan. Cintaku yang begitu setia kepadanya dihancurkan dan sia-siakan.
Semenjak saat itu, aq depresi dan berubah menjadi anak brutal. Hobbyku adalah menghancurkan hati wanitayang menykaiku, menghianati cinta yang datang kepadaku. Aq sudah tak percaya lagi akan arti sebuah ketelusan cinta.
Suatu hari, aq jalan-jalan sendirian, tanpa sengaja mata ini memanfang seorang gadis jelita. Dia mengingatkanku saat pertama kali melihat si Vina. Setelah melihat secara dekat. Dia ternyata.......Sungguh mengagetkan diriku. Aq juga tak tahu mengapa vina berubah 100%.
Ternyata, sekarang dia menjalin hubungan spesial dengan salah satu kawanku. ya... Maklumlah, kami kan adalah pecinta sesama jenis. Hanya kamilah yang saling tukar-menukar pasangan.
Beberapa bulan, setelah putus dari Vina, sudah banyak cewek yang aq sakiti. Aq pacaran dengan mereka hanya juntuk pelampiasan cintaku. Tetapi, jujur ada seorang gadis yang aq sayangi, dia adalah adik kelasq. Sayangnya, dia tak seperti diriku
yang menyukai sesama jenis, dia sangat normal bahkan dia mempunyai seorang cowok.
Pada saat itu, apa yang aq inginkan harus tercapai bagaiman caranya. Aq menyuruh sekelompok orang untuk menfitnahnya. Mereka pun putus. Rasa bahagai bukan main menghapiri diriku.Supaya dia tak direbut orang lain, aq langsung menyatakan cintaku kepadanya. Betapa kagetnya dia mendengar pernyataan itu. Jawabanya sungguh menyakitkan hatiku. Sebuah penolakan, hati ini semakin hancur, diri ini semakin tak kupedulikan lagi.
Suatu hari, aq kaget atas kedatangan pak pos yang membawakan sepucuk surat yang dikirim oleh "orang yang pertama kali menolakku".Saat membaca surat itu, air mataku mengalir karena terharu. Ternyata orang yang pernah aq nyatakan cinta seorang lesbian juga tetapi kini dia sudah berubah. Aq membisu, diam tanpa kata.
Aq hanya bisa bertanya "apa yang telah kulakukan selama ini". Sejak saat itu aku sudah mulai sadar akan perbuatanku. Aq pun berfikir "cinta sesungguhnya tak perlu aku dapatkan dari sesama jenisku melainkan sebuah rasa sayang yang malebihi itu(sahabat)." Jujur aq sudah mulai bertaubat tetapi kebiassanku dulu masih belum bisa hilang secara sempurna.
Syukur ada sahabat sejati yang selalu menemaniku dan mau membantuku keluar dari jalan ini walaupun sebenarnya aq ingin jadi pacarnya he...he...he... itu dulu tapi sekarang dialah sahabatku "orang pertama yang menolakku".
Aq tak mengerti apa yang terjadi dalam diriq. Percintaan yang sebenarnya membahagiakan tetapi ini
memusingkan hidupq. Mencintai sesama jenis itulah hobbyq.
Saat ini aq sudah menginjak usia 15 tahun. Saat ini aq mulai bergabung dengan anak nakal (pecinta sesama jenis). Aq juga pusing dengan hal ini. Mengapa aq terjerumus ke kehidupan mereka. Mereka merayuku untuk melakukan hal yang mereka lakukan. Pertamanya aq tak yakin akan keputusanq untuk bergabung dengan mereka tetapi pada suatu hari, ada seorang gadis yang sangat luar biasa cantiknya. Aq melihatnya di mall saat aq bersama teman-temanq sejak itulah aq mulai menyukai sesama jenis.
Gadis itu membutakan aq dalam hal percintaan. Aq mulai mendekati gadis itu, ternyata dia bernama Vina. Dia sangat baik, diajak bicarapun angat nyambung. Semakin hari, aq dan Vina semakin akrab dan rasa saling sayang antara aq dan Vina tak terhindarkan.
Saat aq mengetahui perasaan Vina terhadapku, aq tak menunda waktu lagi untuk menyatakan cintaku terhadap Vina ternyata itu tidak sia-sia, cintaku tak bertepuk sebelah tangan, Vina menerimaku dengan suka cita. Aq dan Vina menjalin hubungan percintaan ini dengan selayaknya hubungan sepasang kekasih. Teman-temanku pun tidak ada yang tahu. Aq dan Vina berusaha menyembunyikan hubungan ini.
Semakin hari, AQ dan Vina saling menyayangi. Rasa kepercayaanku terhadap Vina semakin kuat. Aq tak lagi meragukan cinta Vina terhadap diriku. Setelah hubungan aq dan Viana berjalan sekitar 3 bulan, teman-temanku mengetahuinya. Awalnya, mereka semua tak percaya akan hal ini, mereka menganggap aq dan Vina hanya main-main saja tetapi, karena Vina tak mau menutupinya lagi dia memberikan bukti yang cukup kuat akan hubungan kami. Disitulah mereka percaya.
Sejak mereka tahu, aq sudah mulai takut terhadap Vina yang cintaku akan dibagi dua. Tetapi Vina tetap meyakinkanku akan hal itu cintanya kan tetap untukku. Aq selalu berusaha berfikir positif terhadapnya dan mempercayainya seperti dulu lagi. Semakin hari, Vina semakin menyayangiku bahkan rasa sayang kami berdua semakin erat. Rasa kepercayaan yang semapat memudar kini telah kambali lagi mengisi hari-hari cinta kami berdua.
Tak terasa hubungan kami telah berjalan selama 6 bulan, aq sudah mulai merasa ada sesuatu hal yang sangat aneh terhadap diri Vini. Dahulu, Vina sangat sering bersamaku tetapi sekarang dia sangat jarang jalan denganku. Berbagi macam alasan dia tuturkan. Aq juga tak tahu mengapa kini Vina berubah tetapi aq selalu mempercayainya. Suatu hari, aq berjalan di mall untuk membelikan hadiah ulang tahun buat Vina karena tinggal beberapa hari lagi acaranya. Impianku adalah memberikan sebuah kejutan kepadanya.
Saat hari yang telah dinantikan, aq datang ke ulang tahun Vina dan memberikan sebuah kalung yang terukir namaku. Aq kaget dan terkejut saat aq malihat sahabatku begitu akrab dengan Pacarku. Awalnya, aq hanya menganggap mereka sebagai sahabat. Karena aq tak ingin berfikir negatif, aq melakukan penyelidikan tanpa pengatahuan Vina. Beberapa teman aq tanyakan mereka hanya berkata "Ya... Kamu tahulah sendiri, mereka bersahabat mana mungkin pacaran kan kamu pacarnya".
Aq merasa penyelidikan aq sia-sia, tak ada hasil yang aq dapatkan. Suatu hari, ada sepucuk amplop datang kerumahku. Hatiku begitu terkejut melihat isi amplop tersebut. Aq tak mengira Vina mengkhianatiku. Aq masih tak percaya foto-foto yang dikirim buatku.Saat itu juga, aku menelpon Vina untuk membicarakan hal itu. Aku kaget akan pernyataan hal itu. Aku terus berfikir "Dia Menghianatiku". Dalam sekejap, aq langsung menghela nafas dan menenangkan diriku. Hatiq
benar-benar kacau tak ada lagi kata-kata yang dapat saya ungkapkan. Cintaku yang begitu setia kepadanya dihancurkan dan sia-siakan.
Semenjak saat itu, aq depresi dan berubah menjadi anak brutal. Hobbyku adalah menghancurkan hati wanitayang menykaiku, menghianati cinta yang datang kepadaku. Aq sudah tak percaya lagi akan arti sebuah ketelusan cinta.
Suatu hari, aq jalan-jalan sendirian, tanpa sengaja mata ini memanfang seorang gadis jelita. Dia mengingatkanku saat pertama kali melihat si Vina. Setelah melihat secara dekat. Dia ternyata.......Sungguh mengagetkan diriku. Aq juga tak tahu mengapa vina berubah 100%.
Ternyata, sekarang dia menjalin hubungan spesial dengan salah satu kawanku. ya... Maklumlah, kami kan adalah pecinta sesama jenis. Hanya kamilah yang saling tukar-menukar pasangan.
Beberapa bulan, setelah putus dari Vina, sudah banyak cewek yang aq sakiti. Aq pacaran dengan mereka hanya juntuk pelampiasan cintaku. Tetapi, jujur ada seorang gadis yang aq sayangi, dia adalah adik kelasq. Sayangnya, dia tak seperti diriku
yang menyukai sesama jenis, dia sangat normal bahkan dia mempunyai seorang cowok.
Pada saat itu, apa yang aq inginkan harus tercapai bagaiman caranya. Aq menyuruh sekelompok orang untuk menfitnahnya. Mereka pun putus. Rasa bahagai bukan main menghapiri diriku.Supaya dia tak direbut orang lain, aq langsung menyatakan cintaku kepadanya. Betapa kagetnya dia mendengar pernyataan itu. Jawabanya sungguh menyakitkan hatiku. Sebuah penolakan, hati ini semakin hancur, diri ini semakin tak kupedulikan lagi.
Suatu hari, aq kaget atas kedatangan pak pos yang membawakan sepucuk surat yang dikirim oleh "orang yang pertama kali menolakku".Saat membaca surat itu, air mataku mengalir karena terharu. Ternyata orang yang pernah aq nyatakan cinta seorang lesbian juga tetapi kini dia sudah berubah. Aq membisu, diam tanpa kata.
Aq hanya bisa bertanya "apa yang telah kulakukan selama ini". Sejak saat itu aku sudah mulai sadar akan perbuatanku. Aq pun berfikir "cinta sesungguhnya tak perlu aku dapatkan dari sesama jenisku melainkan sebuah rasa sayang yang malebihi itu(sahabat)." Jujur aq sudah mulai bertaubat tetapi kebiassanku dulu masih belum bisa hilang secara sempurna.
Syukur ada sahabat sejati yang selalu menemaniku dan mau membantuku keluar dari jalan ini walaupun sebenarnya aq ingin jadi pacarnya he...he...he... itu dulu tapi sekarang dialah sahabatku "orang pertama yang menolakku".
Saya berharap teman-teman ku bisa berubah seperti yang kuharapkan dalam cerpen ku.